Halaman

Sabtu, 18 Agustus 2012

HAPPY EID MUBARAK 1433 H

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H
Minal Aizin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir Dan Batin

Kepada teman-teman yang merayakannya


Kamis, 16 Agustus 2012

SEJARAH SINGKAT DETIK-DETIK KEMERDEKAAN INDONESIA 17 AGUSTUS 1945


Hari ini tepat enampuluh tujuh tahun yang lalu, Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.  Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu dilaksanakan pada hari  Jumat tanggal 17 Agustus 1945 Tahun Masehi  atau bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang.  Detik-detik yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia itu dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, sekarang disebut sebagai Jalan Proklamasi No.1, Jakarta Pusat.  Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta membacakan teks naskah Proklamasi yang sebelumnya telah diketik oleh Sayuti Melik.
Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Sukarno dengan didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta atas nama bangsa Indonesia
Teks proklamasi yang dibacakan pada hari itu sebelumnya disusun oleh Ir. Soekarno,  Drs. Muhammad Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Sukarni, BM. Diah, Sudiro dan Sayuti Melik.
Teks proklamasi tersebut ditulis di ruang makan di rumah Laksamana Tadashi Maeda, Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Ahmad Soebarjo.
Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti Melik menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Isi teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Rencananya pembacaan teks Proklamasi tersebut akan dilaksanakan di Lapangan Ikada yang bisa menampung massa yang lebih banyak. Namun dengan berbagai pertimbangan terutama yang paling penting adalah pertimbangan keamanan maka pembacaan teks proklamasi akhirnya dipindahkan ke kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Di tempat tersebut, telah hadir antara lain Soewiryo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan SK. Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno dan dilanjutkan dengan pidato singkat tanpa teks.  Kemudian pengibaran bendera Merah Putih.
Suasana Proklamasi 17 Agustus 1945Suasana Proklamasi 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat  (sumber : Wikipedia)
Kejadian menarik terjadi pada saat pengibaran bendera, pada awalnya SK. Trimurti  yang diminta untuk menaikkan bendera Pusaka Sang Merah Putih namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit.  Oleh sebab itu ditunjuklah salah seorang prajurit PETA bernama Latief Hendraningrat,  dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.  Mereka berdua dibantu oleh seorang pemudi yang membawa nampan berisi Bendera Merah Putih.  Bendera Merah Putih ini sebelumnya dijahit oleh Ibu Fatmawati, istri Ir. Sukarno. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Setelah pengibaran bendera Merah Putih, dilanjutkan dengan sambutan oleh wakil walikota pada saat itu Soewiryo dan pimpinan  Barisan Pelopor, Mawardi.
Detik – detik proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa yang maha penting dalam sejarah kebangsaan kita.  Mulai tanggal 17 Agustus 1945 inilah kita sebagai bangsa terbebas dari belenggu penjajahan dan kita bisa berdiri sama tinggi dan sederajat dengan bangsa-bangsa merdeka lainya. 
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 67 TAHUN.. MERDEKA!!! MERDEKA!!! MERDEKA!!!

Senin, 13 Agustus 2012

67 Tahun Kemerdekaan Korea

Tahukah Anda, Korea Selatan-negara dengan kekuatan ekonomi nomor 15 di dunia dan nomor 4 di Asia ini-usianya hanya berbeda dua hari dengan Indonesia?

Tanggal 15 Agustus 1945, tepat 66 tahun yang lalu, Korea memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Sekadar kilas balik. Korea pada awalnya merupakan kerajaan yang merdeka dan bersatu di bawah kekuasaan Raja Sunjong. Namun semenjak tanggal 22 Agustus 1910 Jepang menduduki Korea berdasarkan sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Yi Wan-Yong. Oleh Raja Sunjong perjanjian ini diumumkan 7 hari kemudian atau tepat pada tanggal 29 Agustus 1901. Rakyat, tentu saja, tidak menyetujui perjanjian ini.

Perang Dunia II memberikan momentum yang baik bagi bangsa Korea untuk melawan Jepang. Mereka
membentuk pasukan militer khusus pada tahun 1940 dan mulai membina hubungan dengan China.

Jepang yang makin terjepit sebenarnya telah mencoba mencari dukungan dari tokoh dalam negeri Korea, agar bisa tetap berkuasa. Namun akhirnya, seperti yang terjadi juga di Indonesia, Jepang mengizinkan Korea untuk mempersiapkan kemerderkaan. Persiapan berjalan mulus hingga pada 15 Agustus 1945, Korea memperolah kemerdekaan.

Namun perayaan kemerdekaan tidak berlangsung lama. Dua kekuatan ideologi "raksasa" (Amerika Serikat dan Uni Soviet) masuk, dan campur tangan mereka membuat Korea terbagi dua, tepat pada garis lintang utara 38 derajat-yakni Korea Utara yang didukung Soviet dan Korea Selatan yang didukung AS.

Pemilu, secara resmi melahirkan "Korea Selatan" dengan presiden pertama Rhee Syngman pada tanggal 15 Agustus 1948 dan "Korea Utara" pada tanggal 25 Agustus 1948 dengan Kim Sung-Il sebagai perdana menteri. Masalah belum selesai. Perang Korea pada 1950-1953 menewaskan hampir 2,5 juta jiwa, sekaligus menghancurkan perekonomian dan stabilitas negara Korea yang baru berdiri. Saat itu, saking miskinnya, Korea Selatan sampai harus bergantung pada utang luar negeri hanya untuk sekadar bertahan, bukan untuk berkembang! Bangsa-bangsa lain pun akhirnya memadang sebelah mata pada bangsa Korea. Singkat kata, jika bicara mengenai sejarah pahit pada masa-masa pra dan pasca kemerdekaan, nasib Korea Selatan (Korsel) tidak jauh berbeda dengan Indonesia.

 Namun Korsel bisa bangkit menjadi negara yang disegani dunia. Mereka mampu mencetak prestasi yang sangat luar biasa, khususnya di bidang ekonomi dan teknologi, sekaligus menjungkirkan semua pandangan rendah terhadap bangsa mereka. Perhatikan fakta-fakta ini. Selama kurun waktu 1960-1990, Korsel merupakan termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Tahun 1988 (43 tahun kemerdekaan), Korsel sukses menjadi tuan rumah Olimpiade Dunia 1988. Akhirnya pada saat ini, Korsel adalah negara dengan kekuatan ekonomi ke-15 terbesar dunia dan keempat di Asia setelah Jepang, China, dan India.

 Menurut para ahli (politikus, ekonom, dan lainnya), "kasus Korsel" menunjukkan bahwa kunci sukses pembangunan ekonomi sebuah negara ada pada kemauan, karakter, dan kemampuan manusianya, terutama level pemimpinnya, dan pada pilihan pilihan strategi kebijakan.

Dan yang lebih penting, rakyat Korea sangat bangga dan cinta pada produk lokal. Secara bertahap dan mandiri, mereka memproduksi dan memakai barang-barang buatan mereka sendiri. Tentunya ini membuat perusahaan-perusahaan Korea menjadi jaya di dalam negeri dan akhirnya sukses di luar negeri. Contoh: Samsung Electronics, Hyundai Motor, dan LG Electronics.

Bagaimana dengan Indonesia, yang penduduknya ratusan juta orang, tinggal di wilayah yang lebih luas dan kaya sumber daya alam? Jika kita mau dan mampu membangun/mengembangkan Indonesia dengan memanfaatkan semua kelebihan itu, dengan mental yang lebih sehat dan positif, yakinlah bahwa bangsa Indonesia bisa berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya, baik di Asia maupun dunia. Mari mulai dari diri kita sendiri. Salam sukses luar biasa!

Jumat, 10 Agustus 2012

Nightmare- Varuna (PV)

Makan Sahur Berujung Maut


Afganistan - Tak terpikir oleh empat orang serdadu pasukan khusus AS kalau Jumat (10/8/2012) sekitar pukul 02.30 pagi adalah hari terakhir hidup mereka. Awalnya, keempatnya mendapat undangan makan sahur dari seorang polisi
Insiden pembunuhan oleh polisi Afganistan terhadap tentara asing, khususnya di Helmand, adalah kejadian kali ketiga dalam empat hari belakangan.
Afganistan di pos pengecekan Sangin, di provinsi selatan Afganistan, Helmand. Tentara asing dan polisi Afganistan memang bertugas bersama-sama saat ini.
Tanpa banyak basa-basi, polisi itu, Asadullah namanya, memberondongkan peluru ke arah keempat mitranya tadi. Maut pun menjemput nyawa keempatnya, catat warta AFP.
Insiden pembunuhan oleh polisi Afganistan terhadap tentara asing, khususnya di Helmand, adalah kejadian kali ketiga dalam empat hari belakangan. "Ini adalah pembunuhan yang dilakukan seorang Afganistan berseragam polisi," kata sumber di pos Sangin yang tak ingin disebut namanya.
Kepala Distrik Sangin Mohammad Sharif membenarkan insiden itu. Ternyata, hasil penyelidikan sementara menunjukkan kalau Asadullah melarikan diri setelah kejadian tersebut. Konfirmasi yang dilakukan terhadap pihak Taliban menunjukkan kalau Asadullah memang anggota Taliban. "Dia memang anggota Taliban," kata Juru Bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi.
Ahmadi juga mengatakan kalau pihaknya berada di belakang pembunuhan itu. Sejauh ini, sudah tujuh serdadu NATO yang tewas lantaran "pengkhianatan" mitra Afganistan mereka.
Pihak NATO, sampai kini masih belum mampu menjawab pertanyaan mengapa kejadian semacam itu makin sering terjadi. Padahal, selama ini, pasukan NATO yang melatih polisi Afganistan sebagai bentuk persiapan saat seluruh pasukan asing ditarik dari Afganistan pada akhir 2014.
Sejak awal 2012, sudah 33 serdadu asing yang tewas oleh polisi Afganistan pada 23 insiden penembakan.

Hello


Hello This is my Blog
I just made a blog :)